Breaking News

Sejarah Hajar Aswad dan Keutamaannya


Dirgantaraonline.co.id,- Umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, pasti tak ingin melewatkan momen menyentuh Hajar Aswad. Dikenal sebagai batu dari surga, Hajar Aswad memiliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam.

Banyak hadis dan riwayat yang menceritakan keistimewaan Hajar Aswad. Untuk mengenal seluk beluk Hajar Aswad mulai dari sejarah hingga keutamaannya, yuk simak rangkumannya berikut ini!

1. Arti Hajar Aswad

Secara harfiah, Hajar Aswad merupakan gabungan dari dua kata, yakni "Hajar" yang berarti batu dan "Aswad" yang artinya hitam. Dalam Islam, Hajar Aswad diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. 

2. Sejarah Hajar Aswad

Bisa dikatakan, Hajar Aswad merupakan pondasi Ka'bah. Hal ini bermula dari perintah Allah SWT pada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah. Hajar Aswad diturunkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim.
Saking tertariknya pada batu itu, Nabi Ibrahim menciuminya berulang-ulang. 

Ketika akan menempatkan batu itu, keduanya terlebih dahulu menggendongnya sembari mengelilingi (thawaf) bangunan Ka'bah sebanyak tujuh putaran.

Kemudian, batu hitam itu pertama kali diletakkan pada salah satu sisi Ka'bah oleh Nabi Ibrahim.

3. Batu dari surga yang mulanya berwarna putih

Mulanya, Hajar Aswad diyakini memiliki warna putih terang. Namun perlahan, warnanya berubah menjadi hitam karena dosa-dosa yang diperbuat manusia. Hal ini tertuang dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »

Artinya:

“Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”.

4. Hukum mencium dan mengusap Hajar Aswad

Mengusap dan mencium hajar aswad hukumnya sunah. Sebab, dulu Ummar bin Khattab pernah melihat Rasullullah SAW selalu mencium Hajar Aswad setelah thawaf seperti yang tertuang dalam HR Bukhari.

“Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi  wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari).

Dari hadis tersebut, disimpulkan bila menyentuh dan mencium Hajar Aswad saat ibadah umrah atau haji, semata-mata mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, bukan menyembah batu.

5. Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad memiliki berbagai keistimewaan. Pertama, Hajar Aswad merupakan batu dengan posisi paling mulia di bumi. Letaknya berada tepat pada Ka'bah di bagian timur laut yang merupakan sudut pertama yang dibangun Nabi Ibrahim AS.
Kedua, batu ini akan menjadi saksi pada hari kiamat seperti keterangan Ibnu Abbas RA atas sabda Rasullullah SAW tentang Hajar Aswad.

“Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara, dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.”

Semoga informasi di atas bisa membuatmu lebih memahami seluk beluk Hajar Aswad. Bukan sekadar batu biasa, ternyata banyak pelajaran yang bisa diambil dari batu dari surga ini.

(Abu Khalil)