Satpol PP Padang Bongkar 13 Lapak di Jalan Tan Malaka: Lahan Disiapkan untuk Pembangunan Pusat Pemenuhan Gizi Bhayangkari

Pol PP Padang Tertibkan PKL di Kawasan Jalan Tan Malaka
D'On, Padang – Suasana sore di Jalan Tan Malaka, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur, mendadak ramai pada Selasa (11/11/2025). Belasan petugas berseragam cokelat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang terlihat sibuk menertibkan deretan lapak pedagang yang berdiri di atas lahan milik Pemerintah Kota (Pemko) Padang. Satu per satu tenda biru, meja kayu, dan gerobak jualan dibongkar, disaksikan langsung oleh warga sekitar yang tampak penasaran sekaligus prihatin.
Penertiban tersebut bukan tanpa alasan. Lahan yang selama ini digunakan oleh pedagang kecil untuk mencari nafkah itu ternyata akan dialihfungsikan menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang akan dibangun oleh Yayasan Bhayangkari. Fasilitas ini merupakan bagian dari program nasional Asta Cita pemerintah, yang menekankan pentingnya asupan gizi seimbang dan makan bergizi gratis bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil.
Sebelum Ditertibkan, Pedagang Sudah Diberi Peringatan
Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra, menegaskan bahwa penertiban dilakukan dengan prosedur yang jelas dan humanis. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah terlebih dahulu memberikan surat pemberitahuan serta imbauan resmi kepada para pedagang sejak Selasa pekan lalu.
“Mereka sudah kami beri waktu 3 x 24 jam untuk melakukan pembongkaran secara mandiri. Kami juga sudah menyampaikan bahwa lahan tersebut adalah aset Pemko Padang yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk kepentingan pembangunan,” jelas Chandra.
Namun hingga batas waktu yang diberikan, masih banyak pedagang yang belum memindahkan lapaknya. Karena itu, Satpol PP turun langsung ke lapangan untuk melakukan penertiban fisik. Petugas dibantu oleh aparat kelurahan dan unsur keamanan agar proses berjalan tertib tanpa gesekan.
Dilema di Tengah Pembangunan
Meski penertiban berjalan relatif kondusif, tak bisa dipungkiri ada rasa kecewa dan sedih dari sebagian pedagang yang kehilangan tempat berjualan. Beberapa di antara mereka mengaku sudah bertahun-tahun menggantungkan hidup di lokasi tersebut.
“Saya sudah jualan di sini hampir sepuluh tahun. Kalau dipindahkan, kami mau ke mana lagi? Dagangan ini satu-satunya sumber penghidupan,” keluh Rina (45), salah satu pedagang nasi goreng yang lapaknya ikut dibongkar sore itu.
Namun di sisi lain, pemerintah beralasan bahwa pembangunan SPPG merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Fasilitas ini nantinya akan berfungsi sebagai pusat pelayanan gizi masyarakat, tempat edukasi pangan bergizi, sekaligus dapur umum untuk program makan sehat bagi anak-anak sekolah dan masyarakat kurang mampu.
SPPG, Wujud Nyata Dukungan untuk Program Makan Bergizi Gratis
Rencana pembangunan SPPG oleh Yayasan Bhayangkari ini bukan proyek biasa. Program tersebut menjadi bagian penting dari kebijakan nasional Asta Cita, khususnya pada poin peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan unggul.
Fasilitas itu akan dilengkapi dengan dapur umum modern, ruang konsultasi gizi, serta area pelatihan bagi para ibu rumah tangga dan kader posyandu. Harapannya, keberadaan SPPG ini dapat membantu menekan angka stunting dan gizi buruk di Kota Padang.
“Pemerintah Kota Padang sangat mendukung inisiatif Bhayangkari ini. Kami berharap masyarakat memahami bahwa pembangunan ini juga untuk kepentingan publik, terutama generasi mendatang,” tambah Chandra.
Pemko Janjikan Solusi bagi Pedagang
Menanggapi nasib para pedagang yang terdampak, Satpol PP memastikan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencarikan solusi terbaik. Pemerintah berjanji akan membantu mencarikan lokasi relokasi atau memberikan akses ke area dagang yang lebih tertata dan legal.
“Penertiban ini bukan berarti kami menutup mata terhadap nasib pedagang. Pemko Padang tetap mencari jalan keluar agar mereka bisa tetap berusaha dengan tempat yang sesuai aturan,” ujar Chandra lagi.
Penertiban di Jalan Tan Malaka ini menjadi potret kecil dari benturan klasik antara kebutuhan pembangunan kota dan perjuangan ekonomi masyarakat kecil. Di satu sisi, pemerintah berusaha menata dan membangun fasilitas publik demi masa depan yang lebih sehat. Namun di sisi lain, ada suara lirih dari para pedagang kecil yang kehilangan ruang hidupnya.
Yang kini diharapkan masyarakat adalah bagaimana pembangunan SPPG itu nantinya benar-benar membawa manfaat nyata bukan hanya bangunan megah, tetapi juga harapan baru bagi warga yang ingin hidup sehat, sejahtera, dan tetap punya tempat untuk mencari nafkah secara layak.
(Mond)
#PolPP #PKL #Padang