Kisah Pilu Seorang Nenek Pikun yang Kembali Tersesat di Padang: "Sudah Tiga Kali Kami Antar Pulang"
Pol PP Padang Selamatkan Lansia Tersesat (Dok: Ist)
D'On, Padang – Dalam gelap dan sunyinya dini hari Kota Padang, seorang nenek renta ditemukan duduk lelah di depan sebuah pagar kos-kosan di kawasan Kampuang Tanjung, Kecamatan Lubuk Begalung. Dengan langkah-langkah kecilnya yang tak tentu arah, ia telah menempuh entah berapa kilometer, meninggalkan rumahnya yang berada di Kelurahan Tabiang Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo. Sabtu (2/8/2025) dini hari itu, sang nenek kembali mengalami hal yang sama tersesat, lupa arah pulang.
Warga yang menemukannya sempat khawatir melihat kondisi sang nenek yang tampak kebingungan, kelelahan, dan hanya mengenakan pakaian rumahan. Tanpa identitas yang jelas di tangannya, warga akhirnya berinisiatif mengantarkan sang nenek ke Markas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, di Jalan Tan Malaka.
Tak lama berselang, petugas mendapati keterangan bahwa perempuan lanjut usia (lansia) tersebut sebelumnya memang telah beberapa kali dilaporkan tersesat. Pihak keluarga pun dihubungi dan datang menjemput. Bersama personel Satpol PP, sang anak akhirnya mengantarkan ibunya kembali pulang ke rumah.
“Lansia tersebut ditemukan warga dalam keadaan lelah, duduk di depan pagar salah satu kosan di kawasan Kampuang Tanjung. Warga sekitar yang merasa prihatin membawanya ke Mako kami. Setelah kami lakukan pendataan dan komunikasi, keluarga akhirnya datang, dan kami bantu mengantarkannya pulang,” ujar Chandra Eka Putra, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Padang.
Namun yang memilukan, menurut Chandra, ini bukan kali pertama kejadian ini terjadi.
“Sudah tiga kali kami menerima beliau dengan kasus yang sama. Beliau sudah sangat tua dan mengalami pikun. Yang menyedihkan, beliau kerap berjalan kaki sendirian, entah ke mana, karena memang tidak betah tinggal di rumah. Lalu saat sudah terlalu jauh berjalan, beliau bingung dan tidak tahu jalan pulang,” ungkap Chandra dengan nada prihatin.
Chandra menambahkan bahwa pihaknya telah memberi peringatan serius kepada keluarga, khususnya sang anak, untuk lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap ibunya yang sudah lanjut usia itu.
“Kita pahami, mengurus lansia yang pikun itu memang tidak mudah. Tapi keselamatan beliau adalah prioritas. Bayangkan jika tidak ada warga yang menemukan, atau jika beliau berjalan ke jalan besar tanpa pengawasan. Ini berbahaya.”
Potret Kemanusiaan dan Tantangan Merawat Lansia Pikun
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa merawat lansia bukan hanya tentang memberi makan dan tempat tinggal. Tetapi juga tentang pengawasan, kasih sayang, dan kesiapan menghadapi kondisi degeneratif seperti pikun dan demensia. Dalam kondisi seperti ini, seorang lansia bisa dengan mudah tersesat, bingung, bahkan berada dalam bahaya tanpa mereka sadari.
Pihak Satpol PP Padang mengapresiasi warga yang tanggap dan cepat mengambil tindakan saat melihat kejadian seperti ini. "Kita sangat berterima kasih kepada warga yang peduli. Tanpa mereka, kita tak tahu bagaimana nasib sang nenek," imbuh Chandra.
Harapan dan Ajakan: Jangan Biarkan Mereka Berjalan Sendiri
Kisah nenek pikun ini bukanlah satu-satunya. Di banyak kota lain, kasus serupa kerap terjadi. Lansia dengan gangguan daya ingat sering kali pergi tanpa arah dan terlantar di tempat asing. Sebagai masyarakat, kita diajak untuk lebih peka terhadap keberadaan lansia di sekitar kita—terutama mereka yang terlihat sendirian, bingung, atau tidak tahu arah.
Bagi keluarga yang memiliki anggota lansia dengan kondisi serupa, penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah seperti:
- Pemasangan identitas di pakaian atau gelang tangan,
- Pengawasan lebih intensif, termasuk penggunaan kamera atau GPS pelacak,
- Pemberian aktivitas yang menyenangkan di rumah, agar lansia merasa betah dan tidak merasa terasing,
- Dan tentu saja, memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih, karena itu yang paling mereka butuhkan.
Kisah sang nenek adalah kisah kecil yang menggugah hati tentang usia, tentang pelupa, tentang kerinduan untuk berjalan bebas, dan tentang pentingnya keluarga yang siaga.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa di balik tubuh renta dan langkah yang lamban, mereka adalah bagian berharga dari hidup kita yang tak boleh dibiarkan berjalan sendiri.
(Mond)
#Padang #Peristiwa #PolPP #LansiaTersesat