Merayakan 356 Tahun Kota Padang: Festival Gastronomi “Taste of Padang” Tampilkan Cita Rasa, Budaya, dan Kolaborasi Asia Tenggara
Sambut Hari Jadi Kota Padang, Pemko Padang Gelar Festival Gastronomi
D'On, Padang — Memasuki usia ke-356 tahun, Kota Padang tengah bersiap menyambut hari bersejarahnya dengan sebuah perayaan istimewa yang bukan sekadar pesta, tetapi juga cermin dari jati diri kota: Festival Gastronomi bertajuk Taste of Padang. Acara ini akan digelar selama sepekan penuh, dari 3 hingga 10 Agustus 2025, dan dijanjikan menjadi momentum penting untuk mengukuhkan Padang sebagai episentrum budaya, kuliner, dan kolaborasi Asia Tenggara.
Dengan mengambil tema Taste of Padang, Pemerintah Kota Padang ingin mempersembahkan lebih dari sekadar kuliner. Ini adalah upaya strategis untuk mengangkat rasa Padang dalam arti yang luas bukan hanya dalam bentuk masakan yang melegenda, tetapi juga sebagai “rasa” kebersamaan, identitas budaya, dan jejaring global yang menyatukan kawasan serumpun.
Pemkot Padang Libatkan Seluruh Sektor: Dari Kadet Internasional hingga Pelaku Hotel
Dalam rapat teknis yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Padang pada Selasa, 1 Juli 2025, Wali Kota Padang, Fadly Amran, memimpin langsung persiapan acara. Rapat itu dihadiri berbagai elemen penting seperti perwakilan BUMN, BUMD, asosiasi perhotelan, Lantamal II Padang, serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Padang.
Wali Kota Fadly Amran menekankan bahwa HJK ke-356 harus menjadi tonggak penting bagi Kota Padang dalam memperluas jejaring regional dan memperkenalkan identitas kotanya di panggung internasional.
“Kita ingin kota ini punya rasa — bukan hanya dalam masakan, tapi juga dalam kolaborasi dan kebersamaan. Rasa Padang adalah rasa serumpun, rasa Asia Tenggara,” ujar Fadly dengan penuh semangat.
Dalam semangat diplomasi budaya dan gastronomi, Fadly menyampaikan bahwa Kota Padang akan menerima kedatangan 100 tamu dari negara-negara Asia Tenggara serta 200 kadet internasional yang berlayar ke kota ini melalui Kapal Bima Suci.
“Ini adalah tentang membuka diri, memperluas cakrawala, dan memperkenalkan Padang kepada dunia,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh pemangku kepentingan mulai dari pelaku perhotelan, BUMN, BUMD, hingga perencana acara untuk memberikan dukungan penuh dan total.
“Tidak ada yang bisa berjalan sendiri. Semua pihak harus bergerak dalam satu irama. Ini adalah kerja kolaboratif,” katanya.
Festival Taste of Padang: Menyatukan Tradisi, Kreativitas, dan Diplomasi Rasa
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Sani, menyebut bahwa HJK ke-356 kali ini akan tampil berbeda. Lebih inklusif, lebih kreatif, dan lebih bernas.
“Kami mengusung konsep yang menggabungkan kekuatan tradisi dengan pendekatan kontemporer. Ini bukan sekadar festival kuliner biasa, tapi juga diplomasi rasa dan budaya,” ujar Yudi.
Beragam agenda disiapkan untuk mengisi pekan perayaan, mulai dari:
- Indonesia Creative City Network (ICCN) — Forum kreatif nasional yang mempertemukan pemikir dan pelaku ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia.
- Pawai Telong-Telong — Parade budaya malam hari yang menggambarkan khazanah tradisi maritim Minangkabau.
- Parade Halal — Menampilkan kuliner halal yang menjadi identitas gastronomi Padang di mata dunia.
- Makan Bajamba — Tradisi makan bersama dalam dulang sebagai simbol kebersamaan masyarakat Minang.
- Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) — Menggandeng komunitas Melayu-Islam internasional dalam balutan budaya dan keagamaan.
- Gastro Experience Market — Pasar kuliner interaktif yang menampilkan ragam cita rasa lokal dengan pendekatan modern.
- Forum “Talks on Taste: Nasi Padang as a Brand” — Diskusi mendalam tentang bagaimana Nasi Padang menjadi merek global yang membawa identitas budaya Minang ke panggung dunia.
Padang: Kota Masa Depan yang Punya “Rasa”
Seluruh rangkaian ini dirancang tidak hanya untuk merayakan sejarah panjang Kota Padang, tetapi juga sebagai langkah konkret menjadikan kota ini sebagai salah satu destinasi unggulan dunia yang menggabungkan sejarah, teknologi, kreativitas, dan kearifan lokal.
Menurut Yudi, identitas Padang sebagai kota yang sehat, cerdas, religius, dan berbudaya harus terus dikuatkan melalui pendekatan yang menyentuh semua indera terutama indera rasa.
“Padang bukan sekadar kota masa lalu yang kaya sejarah. Ia adalah kota masa depan. Kota yang punya rasa, baik dalam kulinernya, budayanya, maupun cara ia meramu kebersamaan menjadi kekuatan global,” pungkas Yudi.
Dengan segala kesiapan dan antusiasme yang telah dibangun, HJK ke-356 ini berpeluang menjadi ajang kebangkitan citra Kota Padang di mata nasional maupun internasional. Sebuah perayaan yang menghidupkan rasa, menghubungkan budaya, dan membangun masa depan lewat kekuatan identitas.
(Mond)
#HariJadiKotaPadang #FestivalBudaya #Pariwisata #Padang