Guru PAUD Se-Sumatera Barat Ikuti Pelatihan Montessori di Tuapejat: Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini
D'On, Tuapejat — Dalam upaya memperkuat kualitas pendidikan anak usia dini di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), sebanyak 8 orang guru PAUD dari Kabupaten Kepulauan Mentawai mengikuti pelatihan intensif tentang pendekatan pembelajaran berbasis Montessori dan pendidikan holistik. Kegiatan ini dilaksanakan di RA Bakti 45 Tuapejat mulai tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2025.
Pelatihan bertajuk “Berbagi Ilmu, Cinta dan Harapan” ini merupakan kerja sama antara RA Bakti 45 Tuapejat dan Popay Montessori Nursery & Kindergarten, serta diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Bakti Wanita Islam (YPBWI). Kegiatan ini menjadi ruang berbagi praktik baik sekaligus memperkuat kapasitas guru-guru PAUD di seluruh Sumatera Barat.
Salah satu peserta dari Dharmasraya, Sumarsih, merasa bersyukur dan bangga mendapat kepercayaan dari rekan-rekannya di YPBWI Dharmasraya untuk mewakili kabupaten dalam forum bergengsi ini. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang bermakna, mandiri, dan berpusat pada anak, sebagaimana prinsip utama dalam metode Montessori.
“Alhamdulillah, saya diutus oleh teman-teman dari YPBWI Dharmasraya. Kegiatan ini benar-benar membuka wawasan dan memperkaya praktik kami di lapangan. Saya semakin yakin bahwa pendidikan usia dini harus menyenangkan, menghargai proses anak, dan penuh cinta,” ujar Sumarsih.
Menyatukan Guru PAUD dari Seluruh Sumatera Barat
Pelatihan ini bersifat eksklusif, diikuti oleh satu orang per kabupaten/kota se-Sumatera Barat, sebagai bentuk seleksi ketat dan komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan. Dengan komposisi peserta yang terbatas, kegiatan ini berlangsung lebih intensif, kolaboratif, dan fokus pada implementasi langsung di kelas.
Setiap peserta dibekali dengan praktik konkret seperti:
- Penggunaan alat-alat Montessori dalam kegiatan pembelajaran harian.
- Strategi mendesain ruang belajar yang ramah anak dan merangsang kemandirian.
- Penerapan nilai-nilai pendidikan holistik yang mencakup aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual anak.
- Refleksi dan studi kasus berdasarkan pengalaman lapangan peserta.
Tuapejat Jadi Pusat Belajar
Dipilihnya Tuapejat, ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai, sebagai lokasi pelatihan juga memiliki makna strategis. Selain mendorong pemerataan akses pelatihan di daerah kepulauan, kegiatan ini menjadi simbol penguatan pendidikan dari pinggiran. Dengan hadirnya guru-guru dari berbagai daerah, Tuapejat menjadi pusat bertemunya berbagai perspektif dan praktik pendidikan anak usia dini dari seluruh Sumbar.
Pelatihan ini bukan hanya ajang transfer ilmu, tetapi juga ruang berbagi semangat dan harapan bagi masa depan anak-anak Indonesia, terutama mereka yang berada di wilayah-wilayah yang selama ini kerap luput dari perhatian.
Dukungan Lembaga dan Harapan ke Depan
YPBWI dan Popay Montessori, sebagai penyelenggara, berharap pelatihan ini dapat menjadi benih perubahan di daerah masing-masing peserta. Dengan mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan, para guru diharapkan mampu menjadi agen transformasi pendidikan PAUD yang lebih humanis, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas daerah dan lintas lembaga dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD di Sumatera Barat.
“Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tapi bisa berlanjut menjadi gerakan yang lebih besar untuk anak-anak Indonesia,” tutup panitia pelaksana dalam sesi penutupan hari pertama.
(Papajuan)
#PAUD #Pendidikan #SumateraBarat