Breaking News

Baku Tembak di Wamena: Satu Anak Buah Egianus Kogoya Tewas Terjatuh ke Jurang, Satgas Damai Cartenz Perketat Patroli


D'On, Jayawijaya, Papua Pegunungan
— Suasana malam di Pegunungan Tengah Papua kembali memanas. Pada Senin (9/6) malam, sekitar pukul 18.36 WIT, letupan senjata mengoyak ketenangan Kampung Pugima, Distrik Welalelama. Satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diyakini bagian dari jaringan pimpinan Egianus Kogoya, dilaporkan tewas dalam kontak tembak sengit dengan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz-2025.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakil Kepala Operasi, Komisaris Besar Polisi Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., membenarkan peristiwa tersebut. Dalam keterangan resmi, ia mengungkap bahwa insiden bermula ketika tim Satgas Gakkum tengah melakukan patroli rutin. Namun, tiba-tiba suara tembakan keras terdengar dari sisi kiri depan kendaraan patroli, menandai awal dari konfrontasi mematikan itu.

"Tim Gakkum langsung merespons serangan dengan tembakan balasan. Tidak lama kemudian, Satgas Tindak dari arah longsoran Kurima menyusul dan melakukan penyekatan strategis menuju Jalan Tembus Pugima," jelas Brigjen Faizal.

Namun, konfrontasi tidak berhenti di situ. Sekitar pukul 21.18 WIT, bentrokan kembali pecah kali ini lebih intens di wilayah Kampung Maima, Distrik Asotipo. Dalam baku tembak kedua yang dipimpin langsung oleh AKP Budi Basra, Tim Satgas Gakkum 2 berhadapan dengan sekitar tujuh anggota KKB. Dalam pertempuran tersebut, satu anggota KKB berhasil dilumpuhkan dan jatuh ke jurang.

Jenazah pelaku kemudian berhasil dievakuasi oleh aparat dan dibawa ke RSUD Wamena untuk keperluan identifikasi lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa jenazah tersebut merupakan anak buah langsung dari Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling dicari di wilayah pegunungan Papua.

“Ciri fisik, wajah, hingga pakaian korban cocok dengan dokumentasi visual yang selama ini kami simpan saat kelompok ini melakukan aksi bersama Egianus Kogoya. Meski begitu, proses identifikasi mendalam masih terus berlangsung,” tegas Brigjen Faizal.

Tak hanya jenazah, aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, di antaranya satu unit handy talky (HT), sebuah ponsel Vivo Y17, dan satu bungkus ganja kering. Dari informasi awal, pelaku diduga merupakan residivis kasus narkotika jenis ganja.

Menurut keterangan intelijen, kekuatan kelompok yang terlibat dalam insiden tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 15 orang, dengan persenjataan lengkap: tujuh senjata api laras panjang dan satu pistol. Kehadiran mereka di wilayah ini bukan hal baru, mengingat rekam jejak panjang kelompok Egianus Kogoya dalam menebar teror bersenjata di Tanah Papua.

Jejak Kelam Egianus Kogoya di Tahun 2025

Kelompok yang dikenal dengan aksi brutal ini tercatat telah beberapa kali menyerang aparat keamanan maupun warga sipil sepanjang tahun 2025:

  • 1 Februari 2025: Penembakan terhadap Aiptu Syam di Distrik Kurima.
  • 17 Mei 2025: Penyerangan markas Koramil Kurima, yang menyebabkan kerusakan dan kepanikan di masyarakat sekitar.
  • 27 Mei 2025: Penembakan terhadap Bripka Marsidon Debataraja, anggota Lantas Polres Jayawijaya, yang menyebabkan luka tembak serius di Kota Wamena.
  • 4 Juni 2025: Penembakan dua warga sipil, Rahmat Hidayat dan Saepudin, di kawasan Air Garam.
  • 5 Juni 2025: Serangan tembakan ke arah Polsek Kurima, menandai peningkatan eskalasi konflik.

Respons Aparat: Operasi Diperluas, Patroli Ditingkatkan

Merespons eskalasi ini, Satgas Damai Cartenz mengintensifkan patroli dan operasi penindakan secara presisi. Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi kelompok bersenjata untuk terus menebar teror.

"Kami terus meningkatkan intensitas patroli serta melakukan langkah-langkah penegakan hukum yang terukur dan terarah. Tujuan kami adalah menjaga stabilitas keamanan serta mencegah konflik bersenjata meluas di wilayah Pegunungan Tengah Papua," tegas Yusuf Sutejo.

Kondisi Papua: Di Ujung Ujian Keamanan dan Kemanusiaan

Papua Pegunungan, wilayah yang indah sekaligus penuh gejolak, kembali dihadapkan pada ujian besar: menjaga kedamaian di tengah bayang-bayang kekerasan bersenjata. Baku tembak yang terjadi di Kampung Pugima dan Kampung Maima hanyalah satu dari banyak babak konflik berkepanjangan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Di balik setiap tembakan, ada warga yang cemas, aparat yang siaga, dan masa depan Papua yang dipertaruhkan. Satgas Damai Cartenz kini berada di garis depan, mencoba mengembalikan ketenangan langkah demi langkah di atas tanah yang masih bergolak.

(*)

#KKB #BakuTembak #SatgasDamaiCartenz