Breaking News

Viral Vaksin Kosong Untuk Siswa SD di Medan, Menkes Sebut Orangnya Telah Diketahui

D'On, Medan (Sumut),- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut telah mengetahui identitas vaksinator yang diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong ke murid Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan, Labuhan, Sumut.


"Ya udah ketahuan orangnya," ungkap dia, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Bambanglipuro, Bantul, DIY, Jumat (21/1).

"Duh, aku bilang ini kan vaksinasi, kita kerja bukan hanya buat diri kita. Ini kan kemanusiaan. Ya harus ngerti lah, suatu saat kita akan mati nanti ditanya juga sama Yang di Atas, pertanggungjawabannya gimana?" cetus Budi. 

Ia pun meminta kasus ini segera diproses sebagai peringatan bagi vaksinator atau tenaga kesehatan lainnya.

"Saya bilang, yang itu harusnya kita proses aja secara resmi tetapi itu juga imbauan buat teman-teman yang lain tolong jangan begitu. Karena itu merupakan hal yang sangat tidak bermanfaat, dan menurut saya sih berdosa kita sebagai manusia," pungkasnya.

Sebelumnya, Polres Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, mendalami dugaan seorang vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong ke murid SD yang viral di media sosial.

Video itu diambil di SD Wahidin, Jalan Komodor Laut Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Sumut.

"Kita sedang melakukan pemeriksaan para nakes-nya itu sudah di polres menjalani pemeriksaan. Itu di SD Wahidin. Videonya sedang kita dalami. Jadi setelah kita selidiki, ternyata peristiwa itu terjadi di SD Wahidin saat melaksanakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun," Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal, Kamis (20/1).

Penyidik juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap tenaga medis yang menjadi vaksinator dan memanggil sejumlah saksi lainnya, seperti orang tua pelajar maupun pihak sekolah.

"Nakes dari salah satu rumah sakit di Medan. Orang tuanya mempertanyakan apakah anaknya sudah divaksin atau belum," katanya.

Dalam video yang beredar, vaksinator yang mengenakan pakaian berwarna merah tua dan rompi hijau hitam mengeluarkan suntikan dari segel kertas. Setelah itu, vaksinator itu menarik sedikit ujung tuas spuit dan menyuntikkan ke lengan sebelah kiri salah satu murid SD.

Dia kemudian mengambil tisu dan meletakkannya di lengan murid SD yang disuntik tadi. Dia pun sempat mengajak murid SD berkaca mata itu bicara.

"Cita-citanya apa, dik? Tanya vaksinator itu kepada murid SD berkucir tersebut usai melakukan injeksi.

(kum/arh)