Breaking News

WN Kanada Ditangkap FBI karena Kirim Amplop Beracun ke Gedung Putih

D'On, Amerika Serikat (AS),- Otoritas Amerika Serikat telah menangkap seseorang yang diduga mengirim amplop ke Gedung Putih. Hal ini disampaikan seorang sumber penegak hukum kepada Reuters pada Minggu (20/9).

Sementara itu beredar informasi bahwa terduga pelaku adalah seorang wanita. Dia ditahan di perbatasan AS-Kanada.

Menanggapi hal itu kantor FBI di Washington mengeluarkan pernyataan.
“Penangkapan telah dilakukan terhadap seseorang yang diduga bertanggung jawab mengirimkan surat yang mencurigakan, " dalam pernyataan itu, seperti dikutip dari Reuters.

"Investigasi sedang berlangsung," lanjutnya.

Seorang penegak hukum yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan bahwa ‘surat mencurigakan’ yang disebutkan dalam pernyataan FBI sama dengan amplop yang ditemukan berisi risin yang ditujukan ke Gedung Putih.

Sumber itu juga menyebut bahwa terduga pelaku berkewarganegaraan Kanada.
Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengatakan pada Sabtu (19/9) bahwa mereka telah menerima permintaan bantuan dari FBI dalam penyelidikan dan bahwa surat mencurigakan tersebut tampaknya telah dikirim dari Kanada.

RCMP lebih lanjut menyatakan bahwa hasil analisis FBI mengatakan zat dalam amplop itu adalah risin.

Secara alami risin berasal dari biji jarak, namun untuk mengubahnya menjadi senjata biologis, dibutuhkan campur tangan manusia.

Risin dapat menyebabkan kematian dalam waktu 36 hingga 72 jam setelah korban terpapar racun itu dalam jumlah sekecil peniti. Sampai saat ini, racun itu belum memiliki penawarnya.

Namun, amplop beracun itu dicegat di fasilitas pemerintah yang menyaring surat yang dialamatkan ke Gedung Putih.
Ada sejumlah insiden yang melibatkan amplop berisi risin yang dikirim ke pejabat AS dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2018, seorang pria di Utah didakwa dengan tuduhan membuat ancaman mengirimkan surat yang terkontaminasi risin kepada Presiden Donald Trump, Direktur FBI Christopher Wray dan pejabat federal lainnya.

Hal serupa terjadi pada 2014. Ketika itu, seorang pria asal Mississippi dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah mengirim surat yang ditaburi risin kepada Presiden Barack Obama dan pejabat lainnya.

(Reuters/kumparan)