Breaking News

Gerak Cepat, Pelaku Mutilasi Kalibata City Sudah Ditangkap, Apakah Benar Suami-Istri?

D'On, Jakarta,- Tak membutuhkan waktu lama, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Pelaku sendiri terindentifikasi setelah polisi mendapatkan identitas korban yang berinisial RHW (23).

“Setelah didalami identitas pelaku sudah diketahui. Pelakunya kan lebih dari satu ya,” kata Yusri kepada wartawan, Kamis (17/9).

Hal yang sama juga disampaikan Kapolsek Pancoran Kompol Johanies Soeprijanto Sinateroe.

Kendati demikian, Johanies belum merinci identitas pelaku dan kronologis penangkapan serta jumlah pelaku.

“Pelakunya sudah tertangkap maka korban bisa diketahui oleh tim jatanras Polda dan korban langsung di bawa ke RS Kramat jati Jaktim,” sambungnya.

Berdasarkan informasi, pelaku pembunuhan dan mutilasi itu adalah sepasang suami-istri yang diamanakan di sebuah rumah kontrakan.

Keduanya ditangkap di Perumahan Permata Cimanggis, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos sekitar Pukul 16.30 WIB, Rabu (16/9).

Salah seorang warga berinisial AM menjelaskan, kedua pelaku yang mengaku sepasang suami-istri tersebut, bermukim terhitung semenjak dua hari lalu, tepatnya Minggu (13/9).

“Kedua pelaku lapor ke pengurus, setelah itu, RT minta surat keterangan hasil swab test, KK, dan KTP. Mereka mengaku pindahan dari Kalibata City,” terangnya.
keduanya datang ke rumah kontrakan tersebut dan sempat berbincang dengan pengurus lingkungan setempat.

“Baru berapa jam mereka datang ke kontrakan, tim kepolisian langsung menangkap keduanya,” paparnya.
Saat itu, kedua pelaku sempat berusaha melarikan diri dengan memanjat tembok rumah yang tepat di belakang kontrakannya.

Namun, polisi sudah mengepung seluruh penjuru dari rumah kontrakan tersebut.
“Pelaku ketangkap di atas genteng rumah warga. Pelaku pria masih menggunakan handuk, dan disuruh pakai celana sama polisi,” ungkapnya.

Beredar kabar yang berhembus di warga sekitar, setelah dicari tahu, kedua pelaku sudah akan mempersiapkan sebuah lubang sebagai lokasi penguburan korban agar tidak terendus warga sekitar maupun polisi.

“Katanya begitu. Tapi saya belum lihat secara langsung. Posisinya dimana, dan sudah digali atau belum,” pungkasnya.

(jpg/ruh/pojoksatu)