Breaking News

MES Sumbar Bahas Penanggulangan Dampak Ekonomi Covid-19 Pada Masa New Normal

D'On, Padang,- Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah yang juga selaku Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat (Sumbar), didapuk menjadi narasumber di dalam rapat koordinasi (rakor) antara pengurus MES Sumbar dengan pengurus MES kabupaten/kota se-Sumbar yang dilakukan secara virtual, Senin (1/6/2020) sore.

Seperti diketahui, selain Mahyeldi, narasumber lainnya yaitu menghadirkan Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Prof. Rifki Ismal, Ph D. Juga terlihat bergabung Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Barat, Wahyu Purnama A, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Misran Pasaribu dan Ustaz Farel Muhammad Rizki yang memberikan tausiah tentang ekonomi syariah menurut ajaran Islam serta unsur terkait lainnya.

Disampaikan Mahyeldi, sesuai kondisi saat ini pasca pandemi virus corona atau Covid-19 dan sekarang menuju 'new normal life' atau kehidupan dengan kenormalan baru, maka pengurus MES di semua kabupaten/kota se-Sumbar tentu harus memikirkan format dan gagasan baru serta langkah-langkah konkrit untuk mengembangkan ekonomi syariah ke depan.

"Sehingga dengan itu kita bisa membuat langkah-langkah yang lebih baik lagi dalam memajukan perekonomian syariah dalam berbagai kondisi apapun ke depan," ujarnya yang dikesempatan itu didampingi sejumlah pengurus MES Sumbar.

Mahyeldi juga mengungkapkan, seperti sama-sama diketahui bahwasanya dampak pandemi Covid-19 di Sumbar yang paling terdampak adalah memang Kota Padang. Dimana kasus positif per 1 Juni ini saja mencapai 384 orang dari 567 orang yang terkonfirmasi positif di Sumbar.

"Maka itu, secara global akibat pandemi Covid-19 ini terutama Kota Padang dan kabupaten/kota lainnya di Sumbar, telah terdampak pada perekonomian, perdagangan dan juga keuangan serta lainnya. Terutama Padang dan kota-kota lainnya yang merupakan kota perdagangan dan jasa. Oleh karenanya, kepada pengurus MES kabupaten/kota di Sumbar kita perlu mengantisipasi semua hal-hal yang tak diinginkan bisa saja saat pandemi ini," tukuknya mengingatkan.

Lebih jauh menurut Mahyeldi, adapun yang diharapkan ke depan adalah memikirkan apa saja kelengkapan yang mesti dipenuhi dengan menggali berbagai potensi yang ada.

"Sehingga Sumbar dari segi perkonomian syariah akan tetap memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara ini. Dan kita berharap potensi besar yang ada di Sumbar dapat kita manfaatkan melalui penguatan ekonomi syariah. Itu makanya perlu adanya masukan, gagasan dan sinergi semua pengurus MES di kabupaten/kota untuk melakukan penguatan sendi-sendi penguatan ekonomi syariah di tengah kondisi seperti sekarang ini," tekannya.

Selanjutnya Mahyeldi juga menyampaikan, sebelum covid mewabah di Sumbar, khususnya di Kota Padang, Pemko Padang terus menggencarkan sosialisasi tentang ekonomi syariah. Bahkan ia pun sudah mendirikan sebanyak 104 dengan 1 per kelurahan KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah) yang dulu dinamakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat Tamwil (KJKS BMT).

"Alhamdulillah, aset semuanya hingga saat ini lebih kurang mencapai Rp45 miliar. Selain itu, demi beralih menuju masyarakat ekonomi syariah, kita di Padang juga telah mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah yang sekarang dalam tahap persiapan."

"Begitu juga untuk Bank Nagari, bapak Gubernur telah menyetujui Bank Nagari yang konversi dari bank konvensional menjadi bank umum syariah. Kita tentu berharap, semuanya dan segala sesuatunya sama-sama kita perkuat dan dioptimalkan untuk kemajuan perekonomian syariah masing-masing daerah ke depan. Begitu juga upaya lainnya seperti menjalin kemitraan dengan pihak luar secara nasional dan internasional juga penting dilakukan," imbuh Mahyeldi mengakhiri.

(David)