Breaking News

Jokowi: Medsos Adalah Hutan Belantara Berita dan Informasi

D'On, Jakarta,- Jagat media sosial (medsos) ‎bisa diakses oleh siapa saja. Di tahun politik ini jagat maya berubah menjadi gaduh. Bahkan banyak berita-berita hoaks yang diproduksi oleh oknum. Sehingga masyarakat saling benci satu sama lain.
Itu diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat akun Instagram miliknya. Karena itu, menurutnya, masyarakat harus pintar dalam memilih informasi. ‎Jangan sampai terjebak terhadap berita hoaks ataupun yang lainnya. Sehingga tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah.
"Media sosial adalah hutan belantara berita dan informasi. Di dalamnya kita harus pandai-pandai memilih dan memiliah, mana yang substansi dan sensasi, yang benar dan salah, yang asli dan yang palsu, ujaran kebenaran dan kebencian, hingga voice dan noise," tulis Presiden Jokowi dalam akun Instagram @jokowi, Kamis (11/10).
Dalam unggahan tersebut, Presiden Jokowi tampak sedang memengang sebuah ponsel genggam di tangan kanannya. Dia menggunakan kemeja putih dan celana hitam, tampak sedang fokus membaca sesuatu yang ada di ponsel miliknya.
‎Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi‎ (Perludem) Titi Anggraini berharap, di tahun politik ini penyelenggara pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawa Pemilu (Bawaslu) harusnya lebih melek medsos.
"Harus dilakukan sosialiasi kepada masyarakat, agar bisa dipahami seperti apa cara berkampanye di medsos. Misalnya tidak saling menghujat pasangan capres dan cawapres," paparnya.
Hal itu menurut Titi sangat penting, supaya Pilpres 2019 ini berlansung dengan suasana damai. Tidak adanya saling singgung menyinggung antara pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandi. Terlebih tidak melakukan kampanye hitam dan juga soal SARA.
"Saat ini pendidikan politik perlu digencarkan. Sehingga warga negara ini bisa memahami aturan," ujar Titi. (JPC)