Breaking News

Pencabulan Anak di Binjai Diungkap, Modus Pekerjaan Badut Keliling

D'On, Binjai (Sumut),- Seorang pria berinisial H di Kota Binjai, Sumatera Utara, mencabuli anak perempuan berinisial M (14) dan menjadikannya badut keliling. Pria 50 tahun itu akhirnya tak berkutik saat diringkus personel Polres Binjai.


"Benar, tersangka berinisial H ditangkap tim Jatanras Polres Binjai karena mencabuli anak di bawah umur," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai AKP Rian Permana, Jumat (17/12).

AKP Rian mengatakan peristiwa itu terbongkar saat R, ibu korban, didatangi seorang perempuan dengan inisial SG pada Senin (29/12). Saat itu SG memberitahukan ke R bahwa putri kandungnya sudah dicabuli oleh H.

"Kemudian ibu korban ini langsung menanyai anaknya. Ternyata si anak mengakui bahwa tersangka H sudah sering melakukan pencabulan terhadap dirinya. Namun, korban sudah tidak ingat berapa kali dirinya dicabuli oleh H," jelasnya.

Mendengar pengakuan anak kandungnya, R langsung mendatangi SPKT Polres Binjai untuk membuat laporan dan berharap agar H segera diproses hukum.

"Dan setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik PPA serta keluarnya hasil visum dari saksi ahli, saya langsung memerintahkan anggota melakukan penyelidikan tentang keberadaan tersangka pencabulan anak tersebut," ucapnya.

Dari hasil penyelidikan, tambahnya, tersangka H kerap mengajak wanita berkenalan melalui media sosial Facebook dari wanita yang seumuran dengannya hingga anak yang masih di bawah umur.

"Pelaku juga sering memberikan pekerjaan badut keliling kepada H dan anak-anak lainnya. H mencabuli M berulang kali dengan modus mengaku sebagai ayah angkat," ucapnya.

Penyidik masih mendalami kasus ini apakah ada korban lainnya yang juga dicabuli seperti M. Tersangka dijerat Pasal 81 dan Pasal 82 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Tersangka H ditangkap pada Senin 13 Desember 2021 sekira pukul 13.00 wib di Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai. Kasusnya masih didalami serta kemungkinan anak-anak lainnya yang menjadi korban pencabulan," bebernya.

(fnr/pmg/cnn)