Breaking News

Bawa Kabur Perhiasan dan Uang Tunai Rp600 Juta, 3 Perampok di Bukittinggi Diburu Polisi

D'On, Bukittinggi (Sumbar),- Perampokan sadis menggemparkan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Ibu dan anak pemilik toko kelontong, Hajat Bet (63) dan Budi Nuzirman (40) harus mendapatkan perawatan medis, akibat ulah perampok sadis tersebut.

Polisi kini memburu tiga orang pelaku perampokan. Saat beraksi, mereka berboncengan sepeda motor memepet motor korban lalu menganiaya, dan merampas barang korban berupa uang tunai Rp200 juta, serta perhiasan emas senilai Rp400 juta.

Hingga Rabu (12/4/2021) siang, polisi masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku perampokan terhadap keluarga juragan pedagang toko kelontong ternama di Kota Bukittinggi tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Allan Budi Kusumah Katinusa menyebutkan, aksi perampokan terjadi pada Rabu (12/5/2021) dini hari di Jalan Merapi, tepatnya di samping Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Achmad Mochtar Bukittinggi.

Awalnya, korban Hajah Bet bersama anaknya, Budi Nuzirman dalam perjalanan pulang menggunakan sepeda motor dari tokonya di Pasar Banto, kawasan Pasar Bawah Bukittinggi. Sesampai di lokasi kejadian, motor korban didekati motor pelaku. Sempat terjadi tarik-menarik barang yang dibawa korban, hingga motor korban dan pelaku jatuh di jalan.

"Saat sama-sama terjatuh di jalan, seorang pelaku menganiaya korban. Dua pelaku lain menodongkan senjata api ke arah korban, sambil merampas kantong plastik berisi uang tunai Rp200 juta yang dibawa korban. Pelaku juga merampas perhiasan emas berupa kalung, gelang, dan cincin yang dikenakan Bet," terangnya.

Usai dirampok, kedua korban yang merupakan warga Jalan Kabun Pulasan, Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kota Bukittinggi, dibawa ke RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, untuk mendapatkan perawatan medis.

Korban Bet mengalami luka di kepala dan tangannya. Sementara anaknya, Budi Nuzirman mengalami patah lengan bahu kanan, diduga karena terhempas saat jatuh dari motornya. "Awalnya ada motor melaju kencang di belakang. Saya minggir, karena menyangka motor itu akan mendahului, ternyata mereka merampok kami," tuturnya.

Pelaku diduga sudah membuntuti korban sejak dari Pasar Bawah, yang berjarak sekitar 1 km dari TKP perampokan. Budi menyebut, pelaku berjumlah tiga orang, membawa pistol. "Pelaku menarik ibu saya, hingga motor yang saya kemudikan oleng dan terjatuh," ungkapnya.

Budi mengaku kerap menjadi sasaran perampokan. Tahun lalu berturut-turut rumah dan tokonya dirampok. Bahkan, dia mengaku pernah dirampok di jalan dengan kerugian setiap kejadian mencapai ratusan juta rupiah.

Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut, berupaya mengejar pelaku. Sayangnya, ketiga pelaku berhasil melarikan diri. "Awalnya saya pikir kecelakaan, ternyata satu pelaku menarik tas yang dibawa seorang ibu. Korban sempat melawan, tapi pelaku dengan cepat kabur," ujar salah satu saksi mata, Ilham Ananda.

Kini kondisi korban telah membaik, setelah mendapat perawatan di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi. Keduanya sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, untuk menjalani rawat jalan.


(*)