Breaking News

Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Gadis yang Jasadnya Dibungkus Plastik

D'On, Bogor (Jabar),- Polisi akhirnya menemukan sebab tewasnya siswi SMA asal Cibungbulang, Bogor yang jasadnya dibungkus kantung plastik sampah.

Diska Putri alias DP dipastikan meninggal dunia setelah dicekik, ia dipastikan menjadi korban pembunuhan.

"Tekanan benda tumpul pada leher (Penyebab kematian) ," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/2/2021).

Sementara itu terkait dugaan ada atau tidaknya kekerasan seksual atau perbuatan asusila kepada DP, Susatyo menjelaskan masih dalam penyelidikan.

Namun yang sudah dipastikan adalah bahwa tidak ada luka terbuka dalam tubuh korban.

"Tanda-tanda kekerasan seksual dalam lidik, tidak ada luka terbuka, (hanya) memar pada leher," tambahnya.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa sebanyak 5 orang saksi terkait kematian DP.

Tiga orang diantaranya merupakan kerabat korban dan sisanya saksi yang berada di lokasi saat jasad korban ditemukan.

Otopsi

Pelaku pembunuhan gadis dalam kantong plastik hingga saat ini masih bekum terungkap.

Diska Putri, gadis berusia 18 tahun tewas mengenaskan di dalam kantong plastik sampah dengan kaki terikat tali.

Jasad gadis asal Cibungbulang, Kabupaten Bogor itu ditemukan terbungkus plastik sampah di depan toko material yang berlokasi di Jalan Raya Cilebut, Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor pada Kamis (25/2/2021) kemarin.

Petugas pun sudah melakukan otopsi kepada jasad siswi SMA tersebut.

Tadi malam, jasad Diska Putri alias DP sudah diantarkan ke keluarganya untuk dimakamkan.

Isak tangis pun mengiringi jalannya pemakaman siswi kelas 3 SMAN 1 Cibungbulang tersebut.

Keluarga dan kerabat Diska turut mengantarkan jasad gadis malang itu ke tempat peristirahatan terakhirnya di lokasi pemakaman keluarga di Cibungbulang.

Rupanya, kelurga sempat merasakan kejanggalan sebelum mendapatkan kabar Diska Putri tewas mengenaskan.

Keluarga Diska Putri juga berasal dari keluarga pekerja sosial yang tergabung dalam Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor.

"DP salah satu putri anggota kami dari IPSM Kabupaten Bogor atas nama Kadil dan saat ini kejadian ini sudah ditangani oleh Polresta Bogor," kata Dian Firmansyah, Ketua Umum IPSM Kabupaten Bogor kepada wartawan di RSUD Ciawi, Kamis (25/2/2021).

Dian yang turut mewakili keluarga korban bercerita, jika sebelum kejadian keluarga merasakan ada yang janggal dengan sikap Diska.

"Menurut informasi dari keluarga bahwa korban sejak kemarin (Rabu, 24/2/2021) pagi meninggalkan rumah pamit untuk suatu keperluan pribadi. Ke rental komputer untuk tugas sekolah, pamitnya," kata Dian kepada wartawan di RSUD Ciawi, Kamis (25/2/2021).

Namun, keluarga semakin curiga lantaran hingga malam korban tak kunjung pulang.

Sebab, menurut keluarga tak biasanya korban pergi keluar rumah sampai begitu lama.

"Pihak keluarga sudah mencari semalaman. Kebetulan korban ini tidak pernah sama sekali kejadian meninggalkan rumah sampai berjam-jam. Jadi Ini kejadian pertama bahkan sampai gak pulang," terang Dian.

Sampai akhirnya korban ditemukan keesokan harinya pada Kamis (25/2/2021) dalam kondisi terbungkus plastik sampah hitam di pinggir jalan.

Empat Saksi Diperiksa

Hingga saat ini aparat kepolisian Polresta Bogor Kota masih melakukan penyelidikan terkait temuan mayat gadis muda dalam plastik di Cilebut, Kota Bogor.

Identitas korban diketahui Diska Putri merupakan warga RT 01/03, Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Saat ini, aparat kepolisian Polresta Bogor Kota sudah memeriksa sekitar 4 orang saksi dalam kasus mayat dalam plastik sampah yang ditemukan di Jalan Raya Cilebut, Kampung Jemabatan 2, Keluarahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal tersebut.

"Kita sudah memeriksa kurang lebih 4 saksi," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kamis (25/2/2021).

Disisi lain, pihaknya juga mengamankan sebuah tas sebagai barang bukti.

Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Masih pemeriksaan," singkatnya.

Kaki Terikat

Gadis yang jasadnya terbungkus kantong plastik sampah diketahui masih berstatus siswi SMA.

Korban Diska Putri diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

Hingga saat ini, pembunuhan siswi SMA berusia 18 tahun itu masih menjadi misteri.

Polisi yang mendatangi lokasi kejadian langsung mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan sementara terhadap jasad korban selain berada di dalam kantong plastik sampah berukuran besar juga terdapat ikatan di bagian kakinya.

Menurutnya, jasad korban masih menggunakan pakaian lengkap.

"Menggunakan celana pendek, kaos putih ya, lebih lengkapnya akan kami sampaikan lagi," katanya.

Menurut Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, berdasarkan hasil identifikasi sementara mayat tersebut bukan korban mutilasi.

"Tidak ada mutilasi, mayat dalam kondisi lengkap," katanya saat ditemui dilokasi.

Ia menduga, gadis tersebut menjadi korban pembunuhan.

Sebab, melihat kondisi mayat yang berada di dalam kantong plastik dan kakinya terikat.

"Yang pasti ini korban meninggal tidak wajar, terikat dalam ini (plastik,red) nanti kita identifikasi lagi," katanya.

Cerita Saksi

Dedi tak menyangka jika hari itu dikejutkan oleh sosok mayat seorang gadis muda.

Dedi yang pagi itu bersemangat ketika buka toko material di tempat kerjanya mendadak lemas karena melihat mayat terbungkus kantong plastik.

Mayat tersebut ditemukan terbungkus plastik sampah tepat berada di dekat pintu gerbang toko tempatnya bekerja yang berlokasi di Jalan Raya Cilebut, Kampung Jembatan 2, Kelurahan Sukarsemi RT2/3, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Saat ini, mayat yang belakangan diketahui bernama Diska Putri (18) itu sudah dievakuasi oleh petugas ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

Korban diketahui warga RT 01/03, Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Diska Putri merupakan pelajar kelas 3 di SMAN 1 Cibungbulang.

Gadis muda tersebut diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

Sebab, saat ditemukan kakinya dalam kondisi terikat dan mayatnya berada di dalam kantong plastik sampah.

Dedi, sopir angkutan toko material menceritakan saat pertamakali menemukan kantong plastik berisi mayat seorang gadis muda tersebut pada Kamis (25/2/2021).

Pagi itu, sekira pukul 07.00 WIB, Dedi sudah berada di toko material kayu tempatnya bekerja.

Ia pun menjalani aktifitas rutin seperti hari biasa yakni membuka gerbang toko dan mengeluarkan mobil untuk bahan bangunan yang dipesan oleh konsumennya.

Namun saat akan membuka gerbang material, tenyata pintu pagarnya tidak bisa terbuka lebar.

Sebab, ada yang mengganjal dipojokan sebelah kiri.

Dedi pun kemudian berusaha memindahkan plastik hitam berukuran besar yang bersandar dekat gerbang tersebut.

"Saya kira teh sampah emang biasa sampah ada di situ nanti petugas yang ngangkat, ya saya kirain itu sampah,"tutur Dedi dilokasi kejadian, Kamis (25/2/2021).

Namun, saat itu Dedi kebingungan lantaran plastik sampah itu sangat berat.

"Saya kirain plastik biasa, karena kalau saya ngebuka kan ngeganjel saya angkat kok ini berat banget," kata Dedi dilokasi kejadian, Kamis (25/2/2021).

Penasaran, Dedi pun memeriksa isi yang ada di dalam plastik sampah tersebut.

Dedi pun kaget ternyata plastik itu berisi sosok mayat.

Mengetahui hal itu, ia langsung kabur ke rumah ketua RT setempat untuk melapor.

"Saya lihat kaya ada sikut terus saya langsung lapor ke Pak RT," ujarnya.

Keluarga Siapkan Pemakaman

Keluarga tak menyangka jika Diska Putri ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di dalam kantong plastik sampah.

Keluarga pun syok Diska Putri yang berangkat dari rumah dalam kondisi sehat, ternyata pulang kerumah bakal diantar menggunakan mobil jenazah.

Pihak keluarga pun sudah menyiapkan lokasi pemakaman untuk siswi SMA tersebut.

"Saat ini makam sudah disiapkan. Diska akan dimakamkan di pemakaman keluarga," kata paman korban, Azmat.

Disisi lain, sang paman juga berharap polisi bisa mengungkap sosok pelaku yang telah membunuh keponakannya dengan cara biadab tersebut.

"Saya minta kepada aparat penegak hukum, pihak Kepolisian atau aparat terkait agar kasus ini diselesaikan dengan cepat. Pelakunya harus ditangkap, kalau perlu dihukum mati sekalian," ujarnya, Kamis (25/2/2021).

Pamit Belajar Kelompok

Diska Putri pamit meninggalkan rumahnya untuk mengerjakan tugas kelompok sebelum pergi dari rumahnya di Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Tante korban yang bernama Anis mengatakan bahwa korban pamit dari rumah dengan tujuan mengerjakan tugas sekolah.

"Sekolahnya di SMAN 1 Cibungbulang. Kata neneknya, dia pergi keluar rumah untuk mengerjakan tugas. Dari kemarin tidak pulang. Tiba-tiba dengar kejadian seperti ini," ujarnya, Kamis (25/2/2021).

Lebih lanjut, Anis mengatakan selain sekolah, korban bekerja di tempat kecantikan

"Dia juga kan kerja kecantikan gitu. Tapi tidak tahu lokasi detailnya," jelasnya.

Sementara itu, Anis membeberkan bahwa korban merupakan anak yang pendiam.

"Almarhumah ini pendiam anaknya. Kemarin itu terakhir bertemu di hari Senin. Dia nganterin adiknya ke sekolahan. Setelah itu saya tidak ketemu lagi," ungkapnya.

Terkait pamit dari rumah, Anis mengatakan bahwa korban meninggalkan rumah sejak sore kemarin.

"Dia pamit untuk ngerjain tugas sekolah katanya. Kata neneknya berangkat sore," tandasnya.

(***)