Breaking News

Berutang Rp 1,5 Triliun, Negara Ini Bayar Utang Bukan Dengan Uang Melainkan Dengan Hewan


D'On, Luanda (Angola),- Dua negara Afrika melakukan transaksi tak biasa. Utang uang dibayar dengan sapi perah. Pembayaran diangsur selama lima tahun.
Negara yang berutang adalah Chad. Salah satu negara di Afrika Tengah yang berpenduduk sekitar 14 juta orang.

Luas wilayahnya 1.284.000 kilometer persegi. Penduduk Chad menggunakan bahasa resmi Prancis dan Arab.

Pada 2017, Chad berutang ke Angola, negara Afrika lainnya. Jumlahnya mencapai USD 100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Chad dan Angola bersepakat utang itu dibayar dengan 75.000 ekor sapi perah.

Selain ladang minyak, Chad juga dikenal sebagai produsen sapi perah. Baru-baru ini, Angola menerima pembayaran 1.000 ekor sapi perah. Itu diungkap seorang pejabat pemerintah Angola, Senin (20/4/2020).

Pengiriman sapi disepakati dilakukan selama lima tahun sejak 2020 untuk membantu mengembangkan industri daging sapi.

"Pengiriman ini terdiri dari 1.176 ekor sapi. Mereka telah ditempatkan di karantina di kota Quiminha. Mereka akan diangkut ke tujuan akhir setelah pemeriksaan," kata Ditutala Lucas Simao, kepala pelayanan kesehatan hewan di kementerian pertanian, kepada AFP.

Hingga saat ini Angola telah menerima 4.500 ekor sapi. Setelah minyak, ternak adalah sumber pendapatan ekspor terbesar kedua Chad.

Angola kebetulan ingin menghidupkan kembali sektor peternakannya sebagai bagian dari upaya diversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak.

Produsen minyak mentah terbesar kedua di Afrika sub-Sahara menghabiskan $ 350 juta atau Rp5,3 triliun setiap tahun untuk mengimpor daging bagi 30 juta penduduknya.

"Pemerintah Angola telah meluncurkan program untuk mengubah dataran tinggi Camabatela (mengangkangi tiga provinsi di utara negara itu) menjadi pusat peternakan dan produksi daging," kata Simao.

(RKC/mond)