Breaking News

Kawin Kontrak Diberangus, Warga Puncak Bersyukur


D'On, Bogor (Jabar),- Pasca penertiban prostitusi berkedok kawin kontrak di kawasan Puncak, Cisarua, warga setempat mengaku bersyukur praktik haram tersebut hilang dari kampung halamannya. Salah seorang warga Nur Saiman, 44 tahun, mengatakan beberapa rumah atau mes yang disinyalir tempat bersarangnya wanita-wanita pelaku kawin kontrak sepi bak tak berpenghuni.

"Gak tahu. Pokoknya mereka pulang kampung, mereka pada takut ditangkap kali. Tapi syukur deh, kampung kami bebas maksiat," ucap Saiman saat ditemui di salah satu warung makan di Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat malam 6 Maret 2020.

Saiman mengatakan salah satu oknum pelaku yang sudah ditangkap polisi adalah pemain lama berinisial S, yang mana S bertindak sebagai penghulu bodong. Saiman menyebut S menyamar sebagai penghulu, sejak era 90'an alias pemain lama.

Saiman mengatakan setelah S ditangkap dan diproses secara hukum dua bulan lalu, praktik kawin kontrak di wilayah Puncak sudah tidak pernah ada lagi. "Bahkan para penghubungnya antara wanita dan pelakunya tidak pernah saya lihat lagi. Mereka kabur," ucap Saiman.

Diding, 47 tahun, mengatakan setelah Pemerintah Kabupaten Bogor dan jajaran Kepolisian berhasil mengungkap praktik kawin kontrak, dia berharap juga praktik prostitusi yang ada di puncak dan keberadaan warga asing ilegal segera ikut ditindak atau diamankan.

Diding mengatakan sangat mengapresiasi dan sangat mendukung polisi untuk mengembangkan kasus agar Puncak aman dari praktik-praktik haram. 

"Biarkan puncak kembali menjadi wisata bersih, tidak ada lagi oknum penjaja seks menjamur di sini," ucap Diding.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy, mengatakan pengungkapan kawin kontrak adalah prestasi kepolisian dalam mengungkap permasalahan yang meresahkan warga. Sehingga dia akan terus meneruskan prestasi tersebut, juga melakukan pengembangan berlanjut untuk membersihkan segala penyakit masyarakat di kawasan Puncak, Cisarua. 

"Tentu kami teruskan dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, karena koordinasi ini yang paling penting," ucap Roland dinukil dari Tempo, Selasa 3 Maret 2020.

Sumber: Tempo