Breaking News

Rizal Ramli Dengan Surya Paloh, Berawal dari Ajakan Minum Kopi Berujung Laporan Polisi

D'On, Jakarta,- Rizal Ramli melaporkan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh ke Bareskrim Polri. Rizal merasa nama baiknya dicemarkan Surya. Rizal Ramli datang ke Bareskrim bersama puluhan pengacaranya dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Namun, dia mengaku tidak semua kuasa hukumnya datang ke Bareskrim Polri. Dia menyebut ada sekitar 60 pengacara yang hadir hari ini. Ketegangan antara Rizal dengan Surya Paloh berawal dari perkataan Rizal yang dianggap mencemarkan nama baik Surya Paloh di salah satu acara TV.

Setelah itu, kuasa hukum NasDem melaporkan Rizal ke Polda Metro Jaya.

Tak terima, Rizal melapor balik.

"Karena ada dugaan (Surya Paloh) cemarkan nama baik Rizal Ramli. Karena menurut lawyer atas nama Nasdem, kami merusak nama baik Nasdem. Padahal tidak pernah ada satu katapun, kami menyebut nama Nasdem," kata Rizal di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian dan Kelautan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Oktober 2018.

Ketua Badan Advokasi Hukum DPP Partai NasDem Taufik Basari mengatakan ada tiga pernyataan Rizal Ramli yang dipersoalkan NasDem. Pertama, pernyataan Rizal bahwa Surya Paloh seolah-olah bermain dalam kebijakan impor pemerintah. Kedua, NasDem juga mempermasalahkan pernyataan Rizal yang menyebut Presiden Joko Widodo takut kepada Surya Paloh. Terakhir, NasDem mempersoalkan pernyataan Rizal yang dianggap menyebut Surya Paloh 'berengsek'.
NasDem resmi melaporkan Rizal Ramli ke Polda Metro Jaya dan diterima dengan nomor LP/4963/IX/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 17 September 2018. 

Sebelumnya, atas polemik tersebut Rizal pernah mengajak Surya untuk ngopi bareng dan membahas duduk perkara. Dia mengaku menghormati sosok Surya Paloh. Rizal mengatakan ingin berbincang-bincang dengan Surya. Sebab, Rizal menilai sahabat lamanya itu kini agak berubah. Terutama sejak menjadi tokoh partai.
"Saya ingin ajak Bang Surya ngopi, supaya tidak monolog," kata Rizal di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9) silam. (nov)